Alasannya cuma karena “Mereka nggak mau difoto”, “Mereka mengharamkan musik”, dll...
Lha, nggak usah orang bermanhaj salafi juga ada yang nggak mau difoto, apa mereka juga disebut keras?
Kalo musik, lha, bukan kita yang haramin... Plis deh...
Dulu, sebelum aku mantap, jujur aku nggak merasakan perbedaan dan bagian mana yang harus dibedakan antara salaf dan yang ngakunya moderat. Tapi justru mereka yang ngaku moderat yang sebelumnya aku sempat di pihak itu, sangat melarang aku untuk menuntut ilmu dari ustadz salafi, membaca buku salafi, dan justru itu yang membuatku mantap untuk menjadi salafi. Jawaban yang aku dapat dari kajian salaf sangat logis, sangat ilmiah, sangat fair, subhanallah... Aku bahagia merasa miskin dan bodoh ketika ada di majelis ilmu itu, sehingga aku terus haus akan ilmu... Aku berada di majelis yang menghargai ilmu, menghargai diriku dengan jujur, dan yang para pengkajinya adalah manusia biasa yang sangat peduli keadaan imanku...
Ya... Itu mah Allah yang ngatur, alhamdulillah... Cahaya itu Allah sampaikan dan tidak ada yang mampu menghalangi. Tinggal sekarang aku nggak boleh bandel biar cahaya itu terus menyala...
Aku juga bersyukur pada Allah, ternyata da’wah salafi yang -kata orang yang nggak tau- disebut keras, ternyata sudah menyebar begitu luas dan ternyata inilah da’wah yang lembut dan penuh hikmah. Maha Suci Allah yang menciptakan ustadz-ustadz yang begitu sabar berda’wah, semoga Allah memberi barokah hidup mereka dan keluarganya.
Buat yang bilang salafi keras, ayo tabayyun, cek sendiri. Jangan kata orang doang. Datangi majlis ilmu salafi dengan niat ikhlas. Jangan berpikir buruk dulu tentang materi berat. Kamu bukan anak kecil lagi. Ilmu sains dan lainnya yang berat kamu mau pelajari, masa ilmu agama kamu sendiri nggak mau.
No comments:
Post a Comment