Jujur, setelah kuliah, ana sering merasa strata sosial makin tergaris dengan tegas. Ada orang berpendidikan (yang nggak bosen-bosennya sekolah), ada orang kaya, dan kadang ana merasa nggak ingin berada dalam keduanya...
Waktu SMA, kadang ana merasa terbuang kalo temen-temen lagi belajar kelompok, lantaran sekolah ana adalah sekolah unggulan yang anaknya pinter-pinter. Alhamdulillah ana pun termasuk pinter tapi agak soliter. Harus belajar sendiri. Alhasil, jadilah ana orang bodoh ketika belajar bareng... Hiks...
Waktu temen-temen ngomongin soal ujian fisika atau kimia, paling mereka bilang, ”Yaa... gue salah ngitung...” Padahal saat itu ana bener-bener pengen bilang, ”Tadi itu soal apaan sih?” saking nggak ngertinya...
Pernah suatu hari ana mau patungan beli kado buat anaknya temen. Jujur aja, ana jarang banget kasih kado, gara-gara sering bokek. Saat itu ana patungan seorangnya hampir 15 ribu. Ya Allah... Salah ana ngajak orang kaya untuk patungan. Bukannya meringankan beban, malah milih barang-barang mahal untuk dijadiin kado dan biayanya dibagi rata, padahal rata-rata temen yang lain pun agak kesulitan uang. Saat itu ana takut banget jadi orang mubadzir.
Bagaimanapun, mungkin perasaan ini nggak perlu ana rasain. Ana pun sempet kecewa dengan seorang teman yang mengatakan bahwa orang berpendidikan itu pandangannya lebih luas. Allahu a’lam. Andai pun itu benar, ana kurang setuju jika hal itu disamakan dengan orang yang nggak berpendidikan pandangannya sempit.
Tiap orang diberi kesempatan yang berbeda. Ada yang pintar dan bisa terus belajar dan kuliah, ada yang pintar tapi nggak punya kesempatan kuliah, ada yang biasa aja tapi kesempatan kuliah terbuka lebar.
Begitu juga urusan rizki. Ada ditakdirkan Allah lahir di keluarga yang berkecukupan, ada yang ditakdirkan lahir di keluarga yang agak kurang sana sini, ada yang lahir dan cukup gizi, makanan bagus, orangtua berpendidikan, atau sebaliknya. Tapi itu semua bukan berarti seorang nggak bisa berubah. Jika Allah udah menakdirkan orang miskin jadi kaya, atau orang berpendidikan tiba-tiba nggak bisa berpikir sama sekali, atau sebaliknya, nggak ada yang bisa menghalangi!
Jadi... Buat orang-orang pintar, cendekiawan, orang kaya, tetaplah sederhana. Kaburkan garis strata. Jangan tegaskan perbedaan yang ada. Semoga kepintaran dan kekayaan anda semua bermanfaat untuk ummat Islam...
Sunday, March 04, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

Semoga apa yang ana usahakan bermanfaat bagi antum wa antunna...
No comments:
Post a Comment