Da’wah itu bukan untuk mencari pengikut, biar orang-orang menuruti apapun yang kita katakan. Bukan itu... Da’wah itu biar orang-orang bertauhid dengan benar.
Selama ini, mungkin tauhid orang-orang belum benar dan mereka telah biasa hidup dengan ‘aqidah yang seperti itu. Kasarnya, itulah kerusakan yang ada.
Bayangkan, ketika kita membangun suatu bangunan, betapa lama persiapan yang harus kita lakukan sampai bangunan itu berdiri. Untuk meruntuhkannya, hanya perlu beberapa kilogram mesiu (nggak tau juga, soalnya bukan tukang mesiu...). Apalagi sesuatu yang rusaknya sudah parah, maka perlu waktu lama untuk membetulkannya.
Dalam da’wah, banyak yang harus kita perbaiki. Tapi harus dimulai dari perbaikan tauhid dan ‘aqidah. Masalah yang mengikuti sedikit, jangankan kita yang ‘ilmunya sangaaaaat sediiiikkkkiiiit, Nabi Nuh ‘Alaihi Salam da’wah selama seribu tahun kurang lima puluh tahun tetapi yang mengikutinya hanya 80 orang. Bahkan ada Nabi yang tidak ada pengikutnya... (Baca “Cara Praktis Mendakwahi Keluarga, Muhammad bin Fahd al-Jaifan, Pustaka Ibnu Katsir)
Allah yang akan membalas usaha kita dalam berda’wah, bukan orang-orang. Jalan ini memang berat. Dan yang paling berat adalah meluruskan dan memurnikan niat kita hanya untuk menggapai ridha Allah.
Sabar itu harus. Mungkin sering sekali kita nangis, sedih melihat keluarga dan teman-teman yang masih belum belajar bareng kita. Kita sedih karena mereka belum paham dengan kesalahan mereka dan kita pun sedih karena mereka belum melaksanakan syari’at Allah. Sesungguhnya Allah yang memberi petunjuk. Kita mah berusaha terus, semangat terus. Jangan menyerah.
Kita harus saling menguatkan sesama teman dalam da’wah, setidaknya dalam da’wah di keluarga. Allahu musta’an...
(“) ,, (“)
\(*o*)/
Jangan menyerah!!!
Sunday, February 04, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

Semoga apa yang ana usahakan bermanfaat bagi antum wa antunna...
No comments:
Post a Comment