Mendahulukan orang lain emang sulit banget. Apalagi orang Indonesia (berdasarkan penelitian dosen fisika yang sering mengamati masyarakat juga), yang sering berpikir bahwa nggak ada orang lain yang mikirin dirinya... Dan ane yang orang Indonesia pun sering berpikir seperti ini...
Padahal dulu... Orang-orang shalih terdahulu, bersedia mengorbankan harta, bahkan nyawanya untuk kepentingan kawan yang lain... Betapa ukhuwah yang sangat erat... Nggak mementingkan diri sendiri dan selalu memikirkan kebahagiaan orang lain, yang dicintainya karena keimanan. Bahkan, ana denger dari seorang kawan, seorang ustadz zaman kiwari yang meninggal dan meninggalkan banyak hutang, untuk menolong orang lain (semoga Allah memudahkan jalannya di akhirat dan memudahkan ahli warisnya untuk membayar hutang...) Betapa besarnya semangat untuk mendahulukan orang lain...
Kita... (Mungkin cuma ane...)
Boro-boro menyadari kesempitan yang dihadapi saudara seiman kita... Temen minta tolong aja kadang ditolak, gara-gara kita ada kepentingan lain... Atau kita berpikir bahwa nggak ada yang mikirin kita, ngapain kita mikirin orang lain... Masya Allah...
Coba deh, kalo kita punya sebotol air minum, tapi tinggal sedikit lagi. Saat itu kita hauuuus banget. Trus ada temen kita yang haus juga. Paling baiknya kita, tuh minuman yang dikit, dibagi 2. Atau bilang sama temen ”Maaf ya, minumnya sedikit lagi...”
Bukankah kebaikan yang kita lakukan adalah untuk mendapatkan ridho Allah? Bukankah menolong kesulitan saudara se’aqidah itu wajib? Apa hak kita untuk menilai pertolongan ini kecil atau besar? Apa salahnya menolong dalam hal kecil, apalagi hal besar?
Semoga pengetik blog ini bisa melaksanakan nashihatnya ini...
Tuesday, January 23, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

Semoga apa yang ana usahakan bermanfaat bagi antum wa antunna...
No comments:
Post a Comment